Kamis, 25 Oktober 2012

CUMI BRATANG

Sejarah Cumi
Cumi-cumi adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama itu Cephalopoda dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti semua cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan.
hewan dalam golongan invertebrata (tidak bertulang belakang).



Kandungan Gizi Cumi-cumi

Cumi-cumi (Loligo spp) atau squid, di Indonesia disebut dengan banyak istilah, seperti: enus, nus, sotong, atau sontong bunga. Cumi-cumi adalah hewan laut yang termasuk Kerajaan Animalia, Filum Mollusca, Kelas Cephalopoda, Upakelas Coleoidea, Superordo Decapodiformes, Ordo Teuthida, dan keluarga Loliginidae.

Kandungan gizi cumi-cumi sangat istimewa, misalnya: proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Kandungan lemaknya relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Contoh asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3, penurun kolesterol dalam darah. Kadar kolesterolnya lumayan tinggi, mencapai 260 mg/100 g bahan. Referensi lain menyebutkan kandungan kolesterol cumi-cumi sekitar 1170 mg.

Cumi-cumi juga sebagai sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K). Adapun mineral yang terkandung di dalam cumi-cumi adalah: natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Cumi-cumi juga mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sedangkan asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua asam amino ini berkontribusi terhadap citarasa sedap dan gurih.

Bau amis saat cumi-cumi dimasak atau direbus disebabkan oleh kandungan sulfur pada cumi-cumi yang cukup tinggi. Rasa khas daging cumi-cumi disebabkan oleh kandungan TMAO (Trimetil Amin Oksida). Rasa manisnya disebabkan oleh kandungan monoamino nitrogen.

Tinta cumi-cumi dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Selain itu, kandungan vitamin A pada tinta cumi-cumi juga tinggi.